Rabu, 25 November 2009

aku, diri dan pribadi

aku, sebagai diri dan pribadi...
Karena aku pribadi bersifat pribadi, maka tidak semua pribadi itu bisa aku tuang di sini.wilayah-wilayah privat tetap harus dalam kondisi sembunyi. maka yang aku tulis sekarang mungkin bukan pribadi yang benar-benar pribadi. Karena begitu aku mengklaim sesuatu sebagai pribadi tetapi aku tulis dalam domain ini, maka secara otomatis dan serta merta menjadi "tidak pribadi."
Ok, soal diri yang muncul lebih awal dalam title di atas.
Diri yang kumaksud adalah wujud wadag dari aku. dari rambut yang sering kusut tak tersisir, karena sisir, bukan aku (mengingatkan puisi Rendra yang diulas secara apik dalam buku Kris Budiman). kulanjutkan...melewati bibir yang kupikir kebesaran sedikit...dan perut yang aku bingung bagaimana mengecilkannya, hingga betis yang terlampau besar, karena aku biasa berjalan berkilo-kilo untuk bermain di hutan, atau jalan bolak-balik melewati sawah ketika aku sekolah. Diri ini adalah identifikasi dari orang ketika ingin tahu mana manusia yang disebut "Kris." maka diri itu adalah material biologis, fisis, kemis yang mensintesa menjadi sosok pendek,gendut yang bagi sebagian "sangat menyebalkan." Tentu asosiatif sifat itu tidak banyak ditentukan oleh kewadagan diri. Ada sisi batin, perilaku, dan hal lain yang kemudian orang lain menentukan penilaian atas diriku itu. "kesebalan" tadi salah satunya muncul dari kata-kata yang keluar dari bibir atau tercipta dari gerak jari yang kadang tajam menusuk, atau sentilan-sentilan kecil yang sering sakit mencubit. dan kata seringkali lebih tajam dari pedang, ataupun menjadi wujud lembut yang memanjakan angan.Oh, tanpa terasa sudah masuk bagian yang aku sebut sebagai pribadi. Yups, kepribadian atau manner itulah yang bersifat "fatis" menentukan sifat relasi atau dengan kata lain menjadi faktor dalam aku,sosial. Mungkin...paling tidak itu yang ada di pikiranku saat ini (mengutip Mr.Marsigit)

1 komentar:

  1. "Tan beda, mangka warna-warna. Tan krasa mangka rumangsa. Tan ana, mangka melok-melok. Tan kocap, mangka tharik-tharik. Tan kupiya, mangka asil. Tan pelik, mangka pelok. Tan melik, mangka melok. Tan sastra, mangka gendhing." Itulah cangkrimanku untukmu. Maka Renungkanlah. Jika sulit menguraikannya, tanyakan langsung kepadaku.

    BalasHapus