Sabtu, 31 Oktober 2009

Lara Duka_Getar 6,7 Richter

Maka duka adalah duka.
Masihkah kau bertanya?
Duka adalah tangis yang terlunta, sesengguk tanpa suara.
Teriak tanpa menganga.
Terkatup beku, menatap pilu.

Apa? Tak ada sisa kan?
Lantak tertinggal.
Luluh mengganjal hati lebam.
Pijakan tak ada.
Jangkauan tiada.
Melayang dalam hampa duka,
Tenggelam banjir airmata.

Bisakah tunduk doa kami meluruskan.
Pandang yang carut marut goyang.
Tuhanku, Allahku, Rabku…
nyatanya hanya Kau yang kuasa…

Perkenankan aku sekali lagi bersujud dalam duka…
Ampunkan mereka yang Kau ambil hari ini…
Sangat banyak Tuhan…
Tapi, ampuni semua…
Kuatkan hati dan jiwa yang menanggung duka seribu lara…
Jernihkah kalbu untuk menelan segalanya hidayah.
Jangan jadikan duka ini menjadi rabun hati atas nikmat yang tanpa tepi…
Perbaikilah akhlak dan Ibadah kami agar jauh dari murkaMu, dzat yang Maha Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar