Sabtu, 31 Oktober 2009

Alergi Menentang Bayang

Diri adalah maujud prismatis.
Dengan relasi sebagai bayangan refleksi
Maka apapun yang terungkap dalam relasi.
Tidak lebih dari wujud prismatis,
Bila memang ada bayang indah tercitra,
Bersyukurlah, maknya diri telah tampil baik di satu sisi.

Prismatis melahirkan keragamana bayang
Dari yang terbaik hingga mendapat kemungkinan
Bayang terburuk.
Maka tidak lain, baying dan prisma adalah
Dialektika yang saling mewujudkan.

Pantaskan bila kita hanya menjunjung
Dan memandang berulang dengan bangga
Pada bayang menawan…
Dan menganggap refleksi yang buram
Sebagai kenyataan yang khianat,
Dampak deviasi tak normal.
Layaknya monyet menendang.
Menghancurkan kaca yang jujur menunjukkan wajah jeleknya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar